Main Article Content

Tia Sabrina
Erizka Rivani
Venny Patricia

Enterobacteriaceae merupakan flora normal pada saluran intestinal manusia yang paling sering menyebabkan penyakit
pada manusia. Carbapenem merupakan antibiotik lini terakhir yang digunakan untuk mengobati infeksi berat yang
diakibatkan oleh bakteri batang Gram negatif, seperti Enterobacteriaceae, namun terjadi peningkatan prevalensi infeksi
yang diakibatkan oleh Enterobacteriaceae yang resisten terhadap carbapenem (CRE). Adapun gen yang mengkode
pada CRE antara lain gen blaVIM, blaNDM, dan blaIMP dan deteksi pada gen-gen ini sangat penting dalam
pencegahan dan penyebaran infeksi nosokomial di RS. Sampel yang digunakan adalah spesimen yang telah terdeteksi
sebagai isolat bakteri Enterobacteriaceae yang Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) dan terjadi resistensi
terhadap obat golongan carbapenem (meropenem dan ertapenem) oleh alat otomatis yaitu VITEK 2 compact system.
Sampel tersebut akan dilakukan proses PCR dengan teknik multiplex PCR untuk mengidentifikasi gen blaVIM,
blaNDM, dan blaIMP. Sebanyak 43 sampel yang terdiri dari 33 sampel (76,7%) isolat bakteri ESBL dan 10 sampel
(23,3%) isolat bakteri Carbapenemase, terdiri dari 29 sampel (67,4%) bakteri Klebsiella pneumonia dan 14 sampel
(32,6%) bakteri E. coli. Sampel berasal dari darah (5 sampel/ 11,6%), sputum (16 sampel/ 37,2%), cairan peritoneum (1
sampel/ 2,3%), pus (4 sampel/ 9,3%), urin (12 sampel/ 28%), Swab (3 sampel/ 7%), jaringan (1 sampel/ 2,3%), dan
feces (1 sampel/ 2,3%). Dari hasil PCR, gen yang teridentifikasi dari isolat bakteri Enterobacteriaceae sebanyak 28
sampel (65,11%) dari 43 sampel yang diperiksa. Sampel yang teridentifikasi tersebut terdiri dari 9 sampel (32,1%)
isolat bakteri Carbapenemase dan 19 sampel (67,9%) isolat bakteri ESBL. Isolat bakteri Enterobacteriaceae yang
teridentifikasi tersebut terdiri dari 15 sampel gen blaNDM, 17 sampel gen blaVIM, dan 4 sampel gen blaIMP.

Keywords: enterobacteriaceae carbapenemase gen blaVIM blaNDM blaIMP