Efektifitas Pemberian Ekstrak Bawang Putih Terhadap Penurunan Kadar Interleukin-6 Serum dan Dialisat pada Pasien Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis
Main Article Content
Penelitian Chronic Renal Insufficiency Cohort (CRIC) menunjukkan 86% subjek PGK terbukti menderita inflamasi. Sejumlah studi longitudinal melaporkan peningkatan inflamasi dengan mengukur interleukin-6 (IL-6) pada pasien PD baik kadarnya di sistemik dan intraperitoneal. Bawang putih dan komponennya memiliki aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Efek antiinflamasi dari ekstrak bawang putih, dengan menghambat aktivasi jalur pro-inflamasi serta menghambat aktivasi makrofag dan efek antioksidan dan menghambat enzim pro-oxidant. Penelitian ini merupakan studi crossover randomized placebo controlled double blind trial. Subjek penelitian 20 orang pasien PGK stadium 5 yang menggunakan CAPD, dibagi secara acak menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang mendapat ekstrak bawang putih 800 mg perhari (2x400 mg) selama 8 minggu dan kelompok yang mendapatkan placebo, kemudian dilakukan periode wash out selama 2 minggu dan setelah itu kedua kelompok diberikan perlakuan bergantian. Masing masing kelompok diukur kadar IL-6 serum, IL-6 dialisat dan net ultrafiltrasi sebelum dan sesudah perlakuan. Didapati kadar IL-6 serum sebelum dan sesudah pemberian ekstrak bawang putih 7,10 ±2,30 pg/ml dan 5,00±3,00 pg/ml dengan p= 0,005. Kadar IL-6 dialisat sebelum dan sesudah pemberian ekstrak bawang putih 39,20±2,10 pg/ml dan 33,20±7,80 pg/ml dengan p = 0,000. Disimpulkan penurunan kadar IL-6 serum dan dialisat sesudah ekstrak bawang putih pada penderita PGK stadium V yang menggunakan CAPD di RSMH Palembang.