Hubungan antara Hipertensi dengan Angka Kejadian Infark Miokard Akut pada Pasien Usia Lanjut di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode 2018-2019
Main Article Content
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadi peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg secara persisten pada 2 kali pengukuran. Prevalensi hipertensi pada individu berusia 65-74 tahun sebesar 63,2% dan individu berusia >75 tahun sebesar 69,5%. Menurut beberapa penelitian, terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi dan infark miokard akut pada pasien usia lanjut. Akan tetapi terdapat penelitian lain yang menyatakan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko infark miokard akut pada individu berusia kurang dari 60 tahun. Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan desain case control. Subjek penelitian ini yaitu data pada pasien rekam medik di RSMH sebanyak 60 orang, 30 kelompok kasus dan 30 kelompok kontrol yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi dengan angka kejadian infark miokard akut pada pasien usia lanjut p= 0,003 (p value< 0,05), lebih banyak terjadi pada laki-laki (66,7%), dan hipertensi lebih banyak terjadi pada kelompok kasus (56,7%) dibandingkan kelompok kontrol (20%). Hipertensi dengan angka kejadian infark miokard akut pada pasien usia lanjut memiliki hubungan dan berdasarkan analisis besar risiko, diperoleh OR=5,231 kali yang berarti hipertensi dapat meningkatkan angka kejadian infark miokard akut pada pasien usia lanjut.