Korelasi Interleukin-10 Serum dengan Kualitas Hidup Pasien HIV-AIDS di Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Main Article Content
HIV-AIDS mengakibatkan penurunan sistem imun tubuh dan terjadinya inflamasi yang berpengaruh pada kualitas hidup pasien. Kadar IL-10 dapat dikaitkan juga sebagai respon terhadap adanya inflamasi yang akan mempengaruhi kualitas hidup pasien HIV-AIDS. Penelitian ini bertujuan mengukur kadar IL-10 serum pasien, menentukan kualitas hidup pasien berdasarkan skor WHOQOL dan menganalisis korelasi kadar IL-10 serum dengan kualitas hidup pasien HIV-AIDS. Desain penelitian ini adalah potong lintang dengan rancangan uji korelasi, dilakukan pada Juni-Oktober 2020 di RSMH Palembang dengan subjek penelitian pasien yang didiagnosis HIV-AIDS dalam pengobatan rutin di Poliklinik Tropik dan Infeksi Penyakit Dalam RSMH Palembang. Sampel diperoleh dengan metode consecutive sampling pasien yang mengkonsumsi obat anti retroviral (ARV) dan berusia ≥ 18 tahun. Seluruh pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan Program SPSS versi 22 for Windows.Dari sampel sebanyak 32 pasien didapatkan Kadar IL-10 serum pasien HIV-AIDS dengan median 0,41 pg/ml, nilai minimum 0,14 pg/ml; dan nilai maksimum 5,41 pg/ml. Sebanyak 20 orang (62.5%) memiliki kualitas hidup baik, sedangkan 12 orang (37.5%) memiliki kualitas hidup buruk. Berdasarkan hasil analisis multivariat didapatkan interpretasi bahwa semakin lama mengkonsumsi ARV dan semakin rendah kadar IL-10 secara simultan, maka kualitas hidup akan semakin baik dengan kekuatan korelasi kuat (r= 0.673). Kadar IL-10 serum berkorelasi negatif dengan kualitas hidup pasien HIV-AIDS dengan kekuatan korelasi kuat (r= -0,641).Dengan demikian kadar IL-10 serum dapat dijadikan prediktor kualitas hidup pasien HIV-AIDS