Hubungan Antara Asupan Makronutrien dan Status Gizi dengan Perawakan pada Anak Usia 3-6 Tahun di Kota Palembang
Main Article Content
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran, jumlah sel, jaringan intraseluler, sebagian atau keseluruhan ukuran fisik dan struktur tubuh, yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Gangguan pertumbuhan meliputi perawakan pendek dan perawakan tinggi. Pertumbuhan terhambat bisa disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang memadai. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Dilakukan penyebaran formulir Semi Quantitative Food Frequency untuk mengetahui asupan makanan dan dilakukan pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Lengan Atas, Lingkar Kepala, dan Lingkar Perut pada anak usia 3–6 tahun PG/PAUD/TK di Kota Palembang. Penelitian ini dianalisis secara statistik univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat didapatkan asupan protein cukup sebanyak 51,2% dibanding asupan karbohidrat dan lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dengan status gizi kurang (10,4%) dan overweight (5,2%) terbanyak pada anak usia 5-6 tahun. Hasil analisis bivariat pearson’s chi square asupan karbohidrat dan protein dengan perawakan bermakna signifikan (<0,05). Hasil analisis asupan lemak dan status gizi dengan perawakan tidak bermakna signifikan (>0,05). Asupan protein cukup terbanyak dikonsumsi oleh anak usia 3-6 tahun dibandingkan asupan karbohidrat dan lemak. Anak dengan status gizi kurang dan overweight terbanyak dialami oleh anak usia 5-6 tahun. Terdapat hubungan antara asupan karbohidrat dan protein dengan perawakan. Tidak terdapat hubungan asupan lemak dan status gizi dengan perawakan.