Main Article Content

Yunita Liana

Remaja putri sering merasakan dismenore primer karena siklus hormonal yang dialami belum stabil, hal ini dapat
mengganggu konsentrasi dan aktivitas remaja putri. Prinsip back to nature semakin populer saat ini, efek samping obatobatan kimia dapat menimbulkan masalah baru, hal ini menjadi salah satu pendorong berkembangnya pengobatan
tradisional. Daun pepaya mengadung Vitamin E yang dapat mengurangi dismenore. Selain itu, kunyit asam juga
mengandung curcumine dan anthocyanin yang menghambat siklooksigenase sehingga mengurangi terjadinya inflamasi
saat kontraksi uterus. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas rebusan daun pepaya dengan kunyit
asam terhadap dismenore primer. Jenis Penelitian adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Pretest-Posttest
Control Group Design. Sampel berjumlah 30 orang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2017 s.d 24
Februari 2018 di SMP Negeri 46 Palembang. Instrumen untuk mengukur nyeri Numeric Rating Scale. Uji statistik yang
digunakan Wilcoxon dan Mann whitney U. Rerata skor nyeri sebelum diberikan rebusan daun pepaya 5,40 ± 0,73
sedangkan rerata skor nyeri setelah diberikan kunyit asam 5,33 ± 0,61 Rerata skor nyeri setelah diberikan rebusan daun
pepaya 3,60 ± 0,91 sedangkan rerata skor nyeri setelah diberikan kunyit asam 4,06 ± 0,79. Ada perbedaan rerata skor
nyeri dismenore sebelum dan setelah diberikan rebusan daun pepaya p value = 0,000. Ada perbedaan rerata skor nyeri
dismenore sebelum dan setelah diberikan kunyit asam p value = 0,002. Tidak ada perbedaan rerata skor nyeri dismenore
sebelum dan setelah diberikan rebusan daun pepaya dan kunyit asam p value = 0,217. Rebusan daun pepaya dan kunyit
asam mempunyai efektifitas yang sama dalam menurunkan nyeri dismenore primer.

Keywords: Daun Pepaya Kunyit asam Nyeri Dismenore Primer