Main Article Content

Hadrians Kesuma Putra
Asih Anggraeni
Andi Rinaldi
Fernandi Moegni

Tumor Vulva umumnya merupakan penyakit langka yang ditemui dalam praktik klinis ginekologi, terutama pada usia
muda. Tumor vulva, lebih sering terjadi di labia mayor dan jarang di labia minor, klitoris, vestibulum, dan komisura
posterior. Tumor jinak vulva yang paling umum adalah fibroma, papiloma, lipoma, angioma, dan lainnya. Seorang wanita
berusia 39 tahun, di poliklinik uroginekologi RSCM Jakarta dengan keluhan massa atau pembengkakan di labia minor
kanan. Ukuran massa semakin besar dalam kurun waktu satu tahun. Massa mulai tumbuh pada kehamilan 8 bulan. Pada
tahun 2014, pasien memiliki massa yang sama di labia minor kanan dan kirinya, dan eksisi tumor telah dilakukan.
Kesimpulan dari spesimen yang dikirim untuk penilaian patologis adalah papilloma fibroepithelial. Pemeriksaan
ginekologi dan palpasi menunjukkan 2 massa papiloma padat, di labia minor kanan, 8x4x2 cm dan 3x2x2cm, tidak
menimbulkan rasa sakit, dan batas tegas. Di daerah mons pubis, kulit tampak kasar, menebal, tampak hiperkeratosis.
Pemeriksaan spekulum menunjukkan tidak ada abnormalitas. Pasien kemudian didiagnosis sebagai tumor labia minor
dekstra berulang. Pada tanggal 5 Desember 2017 dilakukan operasi eksisi dan rekonstruksi. Didapatkan PA tanggal 20
Desember 2017 dengan hasil polip fibroepitelial stroma. Di antara semua tumor di vulva, tumor di labia minor tampak
lebih jarang. Biopsi perlu dilakukan untuk pemeriksaan histologis untuk menyingkirkan dugaan keganasan. Lebih jauh
lagi, karena lokasi dan ukuran tumor, dapat menyebabkan gejala gangguan yang parah pada pasien dan oleh karena itu
diagnosis dan pengobatan dini sangat penting.

Keywords: Tumor Vulva Tumor Labia Minor Papilloma