Perbedaan Skor Functional Independence Measure (FIM) pada Pasien Rawat Inap dengan Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik di Rumah Sakit di Kota Bengkulu Tahun 2018
Main Article Content
Stroke merupakan salah satu penyebab kecacatan terbanyak di dunia. Pasien dengan stroke iskemik memiliki perbaikan
fungsional yang berbeda dari pasien dengan stroke hemoragik. Alat yang digunakan adalah kuesioner Functional Independence
Measure (FIM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor FIM pada pasien rawat inap dengan stroke iskemik
dan stroke hemoragik di rumah sakit di Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
desain potong lintang. Penelitian ini melibatkan pasien stroke yang dirawat di RS Bhayangkara Kota Bengkulu, RSUD Kota
Bengkulu dan RSUD dr. M. Yunus Kota Bengkulu pada bulan Januari - April 2018 dengan total sampel 22 pasien stroke iskemik
dan 22 pasien stroke hemoragik yang memenuhi kriteria inklusi. Skor FIM sebagai variabel bebas, sedangkan tipe stroke sebagai
variabel tergantung. Perbedaan kedua variabel tersebut dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dan uji Mann-Whitney. Pasien
dengan stroke iskemik memilki skor FIM masuk RS yang lebih tinggi dari pasien dengan stroke hemoragik (26 vs 13,5; p=0,006).
Tidak ditemukan perbedaan skor FIM keluar RS pada pasien di kedua tipe stroke (1,67 vs 1,58; p=0,081). Tidak terdapat
perbedaan pada peningkatan skor FIM antara pasien dengan stroke iskemik dengan pasien dengan stroke hemoragik (4,12 vs
4,36; p=0,444). Pasien dengan stroke iskemik memiliki skor FIM yang tinggi saat masuk RS dibandingkan dengan pasien dengan
stroke hemoragik, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada peningkatan skor FIM selama perawatan antara
pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik di rumah sakit di Kota Bengkulu.