Korelasi Tinggi Badan dengan Ukuran Panjang dan Lebar Telapak Tangan pada Subras Deutromelayu
Main Article Content
Tinggi badan merupakan parameter penting baik dalam medikolegal untuk identifikasi individu maupun untuk
perawatan pasien dalam penilaian status nutrisi. Pertumbuhan tinggi badan individu dipengaruhi oleh banyak faktor,
salah satunya adalah ras. Perbedaan ras dapat menyebabkan perbedaan tinggi badan individu. Mayoritas penduduk
Indonesia adalah subras Deutromelayu. Pada individu dengan kondisi khusus seperti pasien patah tulang esktremitas
bawah, pengukuran tinggi badan tidak dapat dilakukan seperti biasa. Kondisi seperti itu mencetuskan berkembangnya
ide perkiraan tinggi badan menggunakan segmen tubuh lain, selanjutnya diubah menjadi suatu rumus model prediksi
tinggi badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi tinggi badan dengan ukuran panjang dan lebar telapak
tangan pada subras Deutromelayu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain cross
sectional. Penelitian ini melibatkan 112 mahasiswa PSPD Universitas Sriwijaya subras Deutromelayu (36 laki-laki dan 76
perempuan). Pengukuran panjang telapak tangan dan lebar telapak tangan dilakukan menggunakan vernier caliper.
Tinggi badan diukur menggunakan microtoise. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, uji
korelasi Pearson dan uji regresi linear sederhana. Panjang telapak tangan memiliki korelasi positif yang signifikan
terhadap tinggi badan dengan koefisien korelasi berkisar antara 0,703 hingga 0,831 (p<0,05). Lebar telapak tangan
berkorelasi positif yang signifikan dengan tinggi badan, koefisien korelasi berkisar antara 0,410 hingga 0,440 (p<0,05).
Dalam penelitian ini diperoleh sejumlah persamaan regresi linear, dengan Standard Error of Estimate (SEE) berkisar
antara 2,779 hingga 5,120 (p<0,05). Tinggi badan berkorelasi positif kuat dengan panjang telapak tangan dan
berkorelasi positif sedang dengan lebar telapak tangan pada subras Deutromelayu.