Perbandingan Promosi Kesehatan melalui Media Audiovisual dan Metode Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Anak SD mengenai Penyakit TB Paru
Main Article Content
Tuberkulosis merupakan penyebab utama dari sembilan kematian di seluruh dunia dan penyebab utama dari agen
infeksius. Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus baru terbanyak kedua di dunia setelah India. Penelitian
ini bertujuan untuk menilai efektivitas dari metode ceramah maupun media audiovisual terkait tingkat pengetahuan
anak mengenai penyakit TB. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi
experimental. Teknik nonequivalent pretest-posttest design dilakukan dengan cara memberikan dua perlakuan
berbeda pada dua kelompok populasi untuk melihat pengaruh dari intervensi yang diberikan. Penelitian ini
menggunakan populasi anak-anak SD kelas 6 SD Negeri 205 Palembang dan Swasta YWKA Palembang. Hasil analisis
menunjukkan bahwapengetahuan anak mengenai penyakit TB paru lebih meningkat pada metode promosi
kesehatan audiovisual dibandingkan dengan ceramah di SD Swasta (p=0,006) dan di SD Negeri (p=0,002). Setelah
dilakukan tes signifikansi terhadap tingkat pemahaman murid mengenai penyakit TB didapatkan pada SD Swasta dari
posttest yang dilakukan baik pada kelompok media audiovisual dan metode ceramah, terjadi peningkatan nilai
pretest yang lebih tinggi dibandingkan dengan SD Negeri (p=0,00). Dari hasil yang diperoleh dari kedua kelompok
dapat disimpulkan bahwa metode audiovisual dan metode ceramah sama-sama efektif dengan nilai efektivitas pada
kelompok media audiovisual lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah (p=0,00).