Hubungan Epidural Hematoma dengan Fraktur Kranium Pada Pasien Cedera Kepala
Main Article Content
Penyebab cedera kepala terbanyak adalah jatuh (40,9%), kecelakaan sepeda motor (40,6%), terkena benda tumpul
dan tajam (7,3%), kecelakaan alat transportasi darat lain (7,1%), dan kejatuhan benda (2,5%). Cedera kepala
merupakan penyebab kematian dari hampir setengah kasus trauma. Fraktur kranium merupakan patahnya satu atau
lebih tulang pada tulang tengkorak. Sekitar 1% sampai 5,5% dari total kasus cedera kepala terdapat epidural
hematoma. Tingkat mortalitas pada kasus epidural hematoma mencapai 20%. Menurut Daniel P. Prince, epidural
hematoma ditemukan dalam 1-2% dari seluruh kejadian trauma kepala. Dalam 90% kasus epidural hematoma
berhubungan dengan fraktur kranium. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara epidural
hematoma dan fraktur kranium pada pasien cedera kepala. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional
dengan desain penelitian cross sectional berdasarkan data sekunder, yaitu hasil pengamatan rekam medis pasien
cedera kepala yang dirawat di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Terdapat hubungan yang signifikan (p=0,015)
antara kejadian fraktur kranium dengan epidural hematoma pada pasien cedera kepala yang dirawat di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin, Palembang pada tahun 2017. Pasien cedera kepala dengan fraktur kranium lebih berisiko 4,250
kali lebih besar untuk mengalami epidural hematoma dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki fraktur
kranium, dan pasien cedera kepala dengan fraktur kranium berisiko sekurang-kurangnya 1,256 kali mengalami
epidural hematoma dan sebesar-besarnya 14,151 kali mengalami epidural hematoma. Kesimpulan penelitian ini yaitu
terdapat hubungan yang signifikan antara fraktur kranium dengan epidural hematoma pada pasien cedera kepala.