Main Article Content

Julius Akbar
Nyimas Fatimah
Bahrun Indawan Kasim

Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan sekumpulan gejala yang meliputi nyeri, mati rasa, kesemutan, kelemahan,
dan gejala yang timbul pada malam hari akibat peningkatan tekanan terowongan karpal. Pemeriksaan yang dilakukan
dalam menentukan tingkat keparahan CTS adalah elektroneuromiografi (ENMG) berdasarkan hasil kecepatan hantar
saraf. BCTQ (boston carpal tunnel questionnare) dinilai juga mampu menilai keparahan berdasarkan skala keparahan
gejala (SSS) dan skala status fungsional (FSS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai akurasi dari kuesioner
BCTQ dibandingkan dengan ENMG terhadap kecepatan hantar saraf dengan menggunakan desain uji diagnostik.
Pengambilan data dilakukan di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang selama bulan
Oktober-Desember 2019 dengan cara wawancara mengenai keparahan gejala dan fungsi menggunakan kuesioner
BCTQ, serta diperiksa hasil ENMG. Sebanyak 44 subjek penelitian, diperoleh 39 wanita dan 5 pria. Kasus bilateral 28,
kanan 9 dan kiri 7. Pekerjaan paling banyak sebagai IRT. Tingkat keparahan CTS dari SSS, FSS, dan ENMG paling banyak
pada tingkat sedang dengan gejala paling banyak kesemutan malam hari dan fungsi paling terganggu adalah membawa
keranjang belanjaan dan pekerjaan rumah tangga. BCTQ yang terbagi menjadi SSS dan FSS mempunyai nilai akurasi
yakni 70,45% dan 72,73% dalam menilai tingkat keparahan CTS. BCTQ dinilai cukup akurat sebagai skrining awal jika
dibandingkan dengan pemeriksaan ENMG dalam menentukan tingkat keparahan CTS.

Keywords: BCTQ CTS ENMG FSS Kecepatan Hantar Saraf SSS